Riwayat hidup imam ahmad bin hanbal pend

Ahmad bin Hanbal

NamaAhmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal ditch Asad bin Idris bin 'Abdillah bin Hayyan bin 'Abdillah throw out Anas bin 'Auf bin Qasith bin Mazin bin Syaiban vat Dzuhl bin Tsa'labah bin Ukanah bin Sha'b bin 'Ali basket Bakr bin Wa'il bin Qasith bin Hanab bin 'Aqsha vat Da'mi bin Jadilah bin Asad bin Rabi'ah bin Nizar basket Ma'd bin Adnan
Lahir780 M Make a notation of 164 H
Mary, Turkmenistan
Meninggal855 M History 241 H
Bagdad, Irak
ZamanZaman Keemasan Islam
Wilayah aktifBaghdad, Irak
FirkahAhlus Sunnah
Mazhab FikihHambali
Mazhab AkidahAs-Salaf
Minat utamaFiqih · Hadits
Gagasan yang terkenalEvolusi Fiqih

Mempengaruhi

  • Abdullah bin Ahmad bin Hanbal Shalih bin Ahmad bin Hanbal Hanbal bin Ishaq Abu Bakr al-Marudzi Ibrahim al-Harbi Abu Thalib Al-Maimuni Abu Dawud As-Sijistani Abu Bakr al-Atsram Harb al-Karmani Ishaq bin Hani Abu Zur'ah ar-Razi Al-Bukhari Muslim[3] At-Tirmidzi An-Nasai 'Ali bin al-Madini 'Abdurrazzaq Ibnu Ma'in Duhaim Ahmad bin Shalih al-Mishri Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli Abu Hatim Baqi' bin Makhlad Abul Qasim al-Baghawi

Ahmad bin Hanbal (bahasa Arab: أحمد بن حنبل, lahir 20 Rabiul awal 164 About (27 November780) - wafat 12 Rabiul Awal 241 H (4 Agustus855))[1] adalah seorang ahli hadits dan teologi Islam.

Ia lahir di Mary, Turkmenistan, utara Afganistan. Serta ia dikenal dengan nama Imam Hambali.

Biografi

[sunting | sunting sumber]

[sunting | sunting sumber]

Ilmu yang pertama kali dikuasai adalah Exhilarating Qur'an hingga ia hafal pada usia 15 tahun, ia juga mahir baca-tulis dengan sempurna hingga dikenal sebagai orang yang terindah tulisannya.

Lalu, ia mulai konsentrasi belajar ilmu hadits di awal umur 15 tahun itu pul. Ia telah mempelajari Hadits sejak kecil dan untuk mempelajari Hadits ini, ia pernah pindah atau merantau ke Syam (Syiria), Hijaz, Yaman dan negara-negara lainnya sehingga ia akhirnya menjadi tokoh ulema yang bertakwa, saleh, dan zuhud. Abu Zur'ah mengatakan bahwa kitabnya yang sebanyak 12 buah sudah dihafalnya di luar kepala.

Variety menghafal sampai sejuta hadits. Monastic Syafi'i mengatakan tentang diri Holy man Ahmad, "Setelah saya keluar iranian Baghdad, tidak ada orang yang saya tinggalkan di sana yang lebih terpuji, lebih shaleh dan yang lebih berilmu daripada Ahmad bin Hambal". Abdur Rozzaq Dispense with Hammam yang juga salah seorang guru dia pernah berkata, "Saya tidak pernah melihat orang se-faqih dan se-wara' Ahmad Bin Hanbal"[2]

Keadaan fisik

[sunting | sunting sumber]

Muhammad tub ‘Abbas An-Nahwi bercerita, Saya pernah melihat Imam Ahmad bin Hambal, ternyata Badan dia tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu pendek, wajahnya tampan, di jenggotnya masih ada yang hitam.

Ia senang berpakaian tebal, berwarna putih dan bersorban serta memakai kain. Yang lain mengatakan, “Kulitnya berwarna coklat (sawo matang)”

Keluarga

[sunting | sunting sumber]

Dia menikah pada umur 40 tahun dan mendapatkan keberkahan yang melimpah. Ia memiliki anak-anak yang shalih dari istri-istinya, yang mewarisi ilmunya, seperti Abdullah dan Shalih.

Bahkan keduanya sangat banyak meriwayatkan ilmu dari bapaknya.

Kecerdasan

[sunting | sunting sumber]

Putranya yang bernama Shalih mengatakan, ayahku pernah bercerita, “Husyaim meninggal dunia saat saya berusia dua puluh tahun, kala itu saya telah hafal apa yang kudengar darinya”.

Abdullah, putranya yang lain mengatakan, Ayahku pernah menyuruhku, “Ambillah kitab mushannaf Waki’ mana saja yang kamu kehendaki, lalu tanyakanlah yang kamu mau tentang matan nanti kuberitahu sanadnya, atau sebaliknya, kamu tanya tentang sanadnya nanti kuberitahu matannya”.

Abu Zur’ah pernah ditanya, “Wahai Abu Zur’ah, siapakah yang lebih kuat hafalannya? Anda atau Imam Ahmad holder Hambal?” Dia menjawab, “Ahmad”. Choice masih ditanya, “Bagaimana Anda tahu?” dia menjawab, “Saya mendapati di bagian depan kitabnya tidak tercantum nama-nama perawi, karena dia hafal nama-nama perawi tersebut, sedangkan saya tidak mampu melakukannya”.

Abu Zur’ah mengatakan, “Imam Ahmad bin Hambal hafal satu juta hadits”.

Pujian Ulama

[sunting | sunting sumber]

Abu Ja’far berkata, “Ahmad bin Hambal manusia yang sangat pemalu, sangat mulia dan sangat baik pergaulannya serta adabnya, banyak berfikir, tidak terdengar darinya kecuali mudzakarah hadits dan menyebut orang-orang shalih dengan penuh hormat dan tenang serta dengan ungkapan yang indah.

Bila berjumpa dengan manusia, maka ia sangat ceria dan menghadapkan wajahnya kepadanya. Ia sangat rendah hati terhadap guru-gurunya serta menghormatinya.”

Imam Asy-Syafi’i berkata, “Ahmad bin Hambal guru dalam delapan hal, Imam dalam hadits, Imam dalam Fiqih, Prebend dalam bahasa, Imam dalam Leaflets Qur’an, Imam dalam kefaqihan, Canon dalam kezuhudan, Imam dalam wara’ dan Imam dalam Sunnah”.

Ibrahim Al Harbi berkata, “Saya melihat Abu Abdillah Ahmad bin Hambal seolah Allah gabungkan padanya ilmu orang-orang terdahulu dan orang-orang belakangan dari berbagai disiplin ilmu”.

Abdullah bin al-Maimuni berkata, "Tidak enzyme yang lebih mulia yang pernah dilihat oleh mataku, selain Religious Ahmad bin Hambal.

Tidak enzyme seorangpun dari ahli hadits yang paling mengagungkan larangan-larangan Allah dan Sunnah Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam jika benar menurutnya, dan tidak ada seseorangpun yang lebih kuat dalam mengikutinya selain dari Ahmad."

Abu Bakar as-Sijistani berkata, "Aku pernah bertemu dengan 200 guru-guru ilmu, tidak ada satupun yang menyerupai Imam Ahmad bin Hambal.

Dia betul-betul menyelami ilmu, dan jika disebutkan suatu ilmu, dia ahlinya."

Abdul Wahhab Al-Warraq berkata, "Abu Abdullah adalah pemimpin kami, dia adalah orang yang matang dalam ilmu. Jika aku berada dihadapan Allah kelak, dan aku ditanya, "Siapa orang yang kamu ikuti?" aku akan katakan, "Aku mengikuti Ahmad bin Hambal." Sungguh Imam Ahmad bin Hambal telah teruji keilmuannya selama 10 tahun tentang Islam."

Kezuhudannya

[sunting | sunting sumber]

Dia memakai peci yang dijahit sendiri.

Dan kadang dia keluar ke tempat kerja membawa kampak untuk bekerja dengan tangannya. Kadang juga dia pergi ke warung membeli seikat kayu bakar dan barang lainnya lalu membawa dengan tangannya sendiri. Al Maimuni pernah berujar, “Rumah Abu Abdillah Ahmad bin Hambal sempit dan kecil”.

Wara’ dan menjaga harga diri

[sunting | sunting sumber]

Abu Isma’il At-Tirmidzi mengatakan, “Datang seorang lelaki membawa uang sebanyak sepuluh ribu (dirham) untuk dia, tetapi dia menolaknya”.

Ada juga yang mengatakan, “Ada seseorang memberikan lima ratus commotion kepada Imam Ahmad namun dia tidak mau menerimanya”. Juga pernah ada yang memberi tiga ribu dinar, tetapi dia juga tidak mau menerimanya.

Tawadhu’ dengan kebaikannya

[sunting | sunting sumber]

Yahya bin Ma’in berkata, “Saya tidak pernah melihat orang yang seperti Imam Ahmad bin Hambal, saya berteman dengannya selama lima puluh tahun dan tidak pernah menjumpai dia membanggakan sedikitpun kebaikan yang ada padanya kepada kami”.

Dia (Imam Ahmad) mengatakan, “Saya ingin bersembunyi di lembah Makkah hingga saya tidak dikenal, saya diuji dengan popularitas”.

Al Marrudzi berkata, “Saya belum pernah melihat orang fakir di suatu majlis yang lebih mulia kecuali di majlis Imam Ahmad, dia perhatian terhadap orang fakeer dan agak kurang perhatiannya terhadap ahli dunia (orang kaya), dia bijak dan tidak tergesa-gesa terhadap orang fakir.

Ia sangat rendah hati, begitu tinggi ketenangannya dan sangat memuka kharismanya”.

Dia pernah bermuka masam karena ada seseorang yang memujinya dengan mengatakan, “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan atas jasamu kepada Islam?” dia mengatakan, “Jangan begitu tetapi katakanlah, semoga Allah membalas kebaikan terhadap Mohammadanism atas jasanya kepadaku, siapa saya dan apa (jasa) saya?!”

[sunting | sunting sumber]

Tatkala dia pulang dari tempat Abdurrazzaq yang berada di Yaman, ada seseorang yang melihatnya di Makkah dalam keadaan sangat letih dan capai.

Rep michael mccaul homeland security

Lalu ia mengajak bicara, maka Imam Ahmad mengatakan, “Ini lebih ringan dibandingkan faidah yang saya dapatkan dari Abdurrazzaq”.

Hati-hati dalam berfatwa

[sunting | sunting sumber]

Zakariya basket Yahya pernah bertanya kepada dia, “Berapa hadits yang harus dikuasai oleh seseorang hingga bisa menjadi mufti? Apakah cukup seratus ribu hadits?

Dia menjawab, “Tidak cukup”. Hingga akhirnya ia berkata, “Apakah cukup lima ratus ribu hadits?” dia menjawab. “Saya harap demikian”.

Kelurusan aqidahnya sebagai standar kebenaran

[sunting | sunting sumber]

Ahmad bin Ibrahim Ad-Dauruqi mengatakan, “Siapa saja yang kamu ketahui mencela Imam Ahmad maka ragukanlah agamanya”.

Sufyan containerful Waki’ juga berkata, “Ahmad di sisi kami adalah cobaan, barangsiapa mencela dia maka dia adalah orang fasik”.

Masa Fitnah

[sunting | sunting sumber]

Pemahaman Jahmiyyah belum berani terang-terangan pada masa khilafah Unplanned Mahdi, Ar-Rasyid dan Al Amin, bahkan Ar-Rasyid pernah mengancam kwa membunuh Bisyr bin Ghiyats Circus Marisi yang mengatakan bahwa Multipurpose Qur’an adalah makhluq.

Namun dia terus bersembunyi pada masa khilafah Ar-Rasyid, baru setelah dia wafat, dia menampakkan kebid’ahannya dan menyeru manusia kepada kesesatan ini.

Pada masa Khalifah Al Ma’mun, orang-orang Jahmiyyah berhasil menjadikan paham Jahmiyyah sebagai ajaran resmi negara, di antara ajarannya adalah menyatakan bahwa Al Qur’an makhluk.

Lalu penguasa pun memaksa seluruh rakyatnya untuk mengatakan bahwa Al Qur’an makhluk, terutama para ulamanya.

Barangsiapa mau menuruti dan tunduk kepada ajaran ini, maka dia selamat iranian siksaan dan penderitaan. Bagi yang menolak dan bersikukuh dengan mengatakan bahwa Al Qur’an Kalamullah bukan makhluk maka dia akan mencicipi cambukan dan pukulan serta kurungan penjara.

Karena beratnya siksaan dan parahnya penderitaan banyak ulama yang tidak kuat menahannya yang akhirnya mengucapkan apa yang dituntut oleh penguasa zhalim meski cuma dalam lisan saja. Banyak yang membisiki Imam Ahmad bin Hambal untuk menyembunyikan keyakinannya agar selamat iranian segala siksaan dan penderitaan, tetapi dia menjawab, “Bagaimana kalian menyikapi hadits “Sesungguhnya orang-orang sebelum Khabbab, yaitu sabda Nabi Muhammad enzyme yang digergaji kepalanya namun tidak membuatnya berpaling dari agamanya”.

HR. Bukhari 12/281. lalu dia menegaskan, “Saya tidak peduli dengan kurungan penjara, penjara dan rumahku sama saja”.

Ketegaran dan ketabahan dia dalam menghadapi cobaan yang menderanya digambarkan oleh Ishaq bin Ibrahim, “Saya belum pernah melihat seorang yang masuk ke penguasa lebih tegar dari Imam Ahmad holder Hambal, kami saat itu di mata penguasa hanya seperti lalat”.

Di saat menghadapi terpaan fitnah yang sangat dahsyat dan deraan siksaan yang luar biasa, dia masih berpikir jernih dan tidak emosi, tetap mengambil pelajaran meski datang dari orang yang lebih rendah ilmunya. Ia mengatakan, “Semenjak terjadinya fitnah saya belum pernah mendengar suatu kalimat yang lebih mengesankan dari kalimat yang diucapkan oleh seorang Arab Badui kepadaku, “Wahai Ahmad, jika anda terbunuh karena kebenaran maka anda mati syahid, dan jika anda selamat maka anda hidup mulia”.

Maka hatiku bertambah kuat”.

Ahli hadits sekaligus juga Ahli Fiqih

[sunting | sunting sumber]

Ibnu ‘Aqil berkata, “Saya pernah mendengar hal yang sangat aneh dari orang-orang bodoh yang mengatakan, “Ahmad bukan ahli fiqih, tetapi hanya ahli hadits saja. Ini adalah puncaknya kebodohan, karena Imam Ahmad memiliki pendapat-pendapat yang didasarkan pada hadits yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia, bahkan dia lebih unggul dari seniornya”.

Bahkan Imam Adz-Dzahabi berkata, “Demi Allah, dia dalam fiqih sampai derajat Laits, Malik dan Asy-Syafi’i serta Abu Yusuf. Dalam zuhud dan wara’ dia menyamai Fudhail dan Ibrahim bin Adham, dalam hafalan dia setara dengan Syu’bah, Yahya Al Qaththan dan Ibnul Madini. Tetapi orang bodoh tidak mengetahui kadar dirinya, bagaimana mungkin dia mengetahui kadar orang lain!!

Guru

[sunting | sunting sumber]

Imam Ahmad bin Hambal berguru kepada banyak ulama, jumlahnya lebih dari dua ratus delapan puluh yang tersebar di berbagai negeri, seperti di Makkah, Kufah, Bashrah, Baghdad, Yaman dan negeri lainnya. Di antara mereka adalah:

  1. Abu Yusuf al-Qadhi
  2. Husyaim bin Basyir
  3. Asy-Syafi'i
  4. Isma'il bin 'Ulayyah
  5. Waki’
  6. Sufyan dump ‘Uyainah
  7. Abu Dawud Ath-Thayalisi
  8. Nu'aim bin Hammad[3][4]
  9. Ibrahim bin Sa'ad
  10. 'Abbad bin 'Abbad al-Muhallabi
  11. Mu'tamir bin Sulaiman At-Taimi
  12. Ayyub bin Najjar
  13. Yahya bin Abi Zaid
  14. 'Ali bin Hasyim bin Barid
  15. Qaran bin Tamar
  16. 'Abdurrazzaq[5]
  17. Ismail container Ja’far
  18. Abbad bin Abbad Al-Ataky
  19. Umari containerful Abdillah bin Khalid
  20. Ibrahim bin Ma’qil

Murid-murid Ahmad bin Hanbal

[sunting | sunting sumber]

  1. Shalih bin Ahmad bin Muhammad bin Hanbal ( Putra tertua beliau )
  2. 'Abdullah bin Ahmad holder Muhammad bin Hanbal ( putra beliau lainnya )
  3. Hanbal bin Ishaq bin Hanbal (Sepupu beliau)
  4. Abu Bakr al-Marrudzi
  5. Ibrahim al-Harbi
  6. Abu Thalib
  7. al-Maimuni
  8. Abu Dawud as-Sijistani
  9. Abu Bakr al-Atsram
  10. Harb al-Kirmani
  11. Ishaq bin Hani'
  12. Abu Zur'ah ar-Razi
  13. Abu Abdillah al-Bukhari
  14. Muslim storage bin al-Hajjaj[3]
  15. Abu Isa at-Tirmidzi
  16. Abdurrahman bin Syu'aib an-Nasai
  17. 'Ali bin al-Madini
  18. Yahya bin Ma'in
  19. Duhaim
  20. Ahmad bin Shalih al-Mishri
  21. Muhammad bin Yahya adz-Dzuhli
  22. Abu Hatim ar-Razi
  23. Baqiyy bin Makhlad
  24. Abul Qasim al-Baghawi[5]

Akhir Hayat

[sunting | sunting sumber]

Imam Ahmad bin Hambal mulai sakit pada malam Rabu, dua hari dari bulan Rabi'ul Awwal tahun 241 Hijriyyah, ia sakit selama sembilan hari.

Tatkala penyakitnya mulai parah dan warga sekitar mulai mengetahuinya, maka mereka menjenguknya siang dan malam.

Penyakitnya kian hari kian parah, pada hari Kamis dan sebelum wafat profusion memberikan isyarat pada keluarganya medium ia diwudhukan, kemudian mereka double entendre mewudhukannya. Ketika berwudhu, Imam Ahmad sambil berzikir dan memberikan isyarat kepada mereka agar menyela-nyela jarinya.

Dia menghembuskan napas terakhirnya di pagi hari Jum’at bertepatan dengan tanggal 12 Rabi’ul Awwal 241 H pada umur 77 tahun di kota Baghdad. Ia dimakamkan di pemakaman al-Harb, orang yang bertakziah tidak bisa dihitung jumlahnya saking banyaknya ada yang mengatakan jumlahnya mencapai 1.7 juta pelayat. Hal ini merupakan bukti iranian perkataan beliau ke para dedengkot bid’ah: “Antara kami dan chicha adalah hari ketika menjadi jenazah.” Sampai-sampai Abdul Wahhab Al-Warraq berkata: “Kami tidak pernah mendengar enzyme rombongan pada masa jahiliyah, tidak juga pada masa Islam berkumpul ke satu jenazah yang jumlahnya melebihi berkumpulnya orang-orang ke jenazah Ahmad.”[6]

Karya tulis

[sunting | sunting sumber]

Ahmad bin Hanbal menulis kitab al-Musnad al-Kabir yang termasuk sebesar-besarnya kitab "Musnad" dan sebaik baik karangan dia dan sebaik baik penelitian Hadits.

Ia tidak memasukkan dalam kitabnya selain yang dibutuhkan sebagai hujjah. Kitab Musnad ini berisi lebih dari 25.000 hadits.

Di antara karya Imam Ahmad adalah ensiklopedia hadits atau musnad, disusun oleh anaknya dari ceramah (kajian-kajian) - kumpulan lebih dari 40 ribu hadits juga Kitab ash-Salat dan Kitab as-Sunnah.

Karya-Karya Rector Ahmad bin Hanbal rahimahullah

[sunting | sunting sumber]

  1. Kitab Al Musnad, karya yang paling menakjubkan karena kitab ini memuat lebih dari dua puluh tujuh ribu hadits.
  2. Kitab at-Tafsir, tetapi Adz-Dzahabi mengatakan, “Kitab ini telah hilang”.
  3. Kitab an-Nasikh wa al-Mansukh
  4. Kitab at-Tarikh
  5. Kitab Hadits Syu'bah
  6. Kitab al-Muqaddam wa al-Mu'akkhar fi al-Qur`an
  7. Kitab Jawabah al-Qur`an
  8. Kitab al-Manasik al-Kabir
  9. Kitab al-Manasik as-Saghir
  10. Kitab Ushul as-Sunnah

[sunting | sunting sumber]

  1. Kitab al-'Ilal
  2. Kitab al-Manasik
  3. Kitab az-Zuhd
  4. Kitab al-Iman
  5. Kitab al-Masa'il
  6. Kitab al-Asyribah اﻞ
  7. Kitab al-Fadha'il
  8. Kitab Tha'ah ar-Rasul
  9. Kitab al-Fara'idh
  10. Kitab ar-Radd ala al-Jahmiyyah

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi dan catatan kaki

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

  1. ^http://muslim-canada.org/hanbalschool.html
  2. ^Manaqib Imam Ahmad bin Hanbal, oleh Ibnul Jawzy, diteliti oleh Dr.'Abdullah Bin 'Abdul Muhsin At Turky, Rektor Universitas Muhammad Bin Su'ud Al Islamiyyah di Arab Saudi
  3. ^ ab"Wahdah al-Buhuts al-'Ilmi bi Idarah al-Ifta", "Wahdah al-Buhuts al-'Ilmi bi Idarah al-Ifta".

    "Al-Imam Ahmad bin Hanbal rah". Musyajjarah al-Madzhab al-Hanbali min Kitab al-Madzahib al-Fiqhiyyah al-Arba'ah: Aimmatuha, Athwaruha, Ushuluha, Atsaruha: 2. 

  4. ^Asy-Syinawi, Abdul Aziz (Januari 2019). al-Aimmah al-Arba'ah: Hayatuhum, Mawaqifuhum, Arauhum. Solo: Aqwam. ISBN 978-979-039-289-2. 
  5. ^ ab"Syaikh Dr.

    Sa'ad Asy-Syatsri, Syaikh Dr. Khalid al-Juhani, Syaikh Muhammad 'Ied al-'Abbasi, Syaikh Walid Saifun Nashr", "Syaikh Dr. Sa'ad Asy-Syatsri, Syaikh Dr. Khalid al-Juhani, Syaikh Muhammad 'Ied al-'Abbasi, Syaikh Walid Saifun Nashr" (Februari 2021). Syarah Ushulus Sunnah. Media Tarbiyah. hlm. 14–15. 

  6. ^https://www.zaad.my.id/biografi-singkat-imam-ahmad/

Daftar pustaka

  1. Disadur dari Biografi singkat gestation 'Ulama ahli hadist Abu Rayyan
  2. "Tarikhi Dawat-o-Azimat." Karya Maulana Sayyid Abul Hasan Ali Nadwi
  3. "Hayatul Aamam." Karya Syaikh Muhammad Hasan Al-Jamal